google.com, pub-8577073204880171, DIRECT, f08c47fec0942fa0

google.com, pub-8577073204880171, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Showing posts with label Partai Politik. Show all posts
Showing posts with label Partai Politik. Show all posts

Saturday, July 18, 2020

Terbentuknya Partai Politik di Indonesia


Partai Politik pertama-tama lahir di negara-negara Eropa Barat. Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dan diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain.

Pada awal perkembangannya, akhir dekade 18-an di negara-negara barat seperti Inggris dan Prancis, kegiatan politik dipusatkan pada kelompok-kelompok politik dalam parlemen. Kegiatan ini mula-mula bersifat elitis dan aristokratis, memepertahankan kepentingan kaum bangsawan terhadap tuntutan-tuntutan raja. Semakin meluasnya hak pilih kegiatan politik juga berkembang diluar parlemen dengan terbentuknya panitia pemilihan yang mengatur pengumpulan suara para pendukungnya menjelang masa pemilihan umum.

Oleh karena dirasa perlu memperoleh dukungan dari berbagai golongan masyarakat, kelompok-kelompok politik di parlemen lambat laun juga berusaha mengembangkan organisasi masa. Maka pasa akhir abad ke - 19 lahirlah partai politik yang pada masa selanjutnya berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain.

Di Indonesia, kemunculan partai-partai politik tak terlepas dari terciptanya iklim kebebasan yang luas bagi masyarakat pasca runtuhnya pemerintahan kolonial Belanda. Kebebasan tersebut memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk membentuk organisasi, termasuk partai politik. Sebenarnya cikal bakal munculnya partai politik sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. partai politik yang lahir selama penjajahan tidak terlepas dari peranan gerakan-gerakan yang tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kebebasan yang lebih luas dari penjajah, tetapi juga menuntut adanya kemerdekaan. Hal ini bisa kita lihat dengan lahirnya partai-partai sebelum kemerdekaan.

Cikal bakal dari terbentuknya partai politik di Indonesia adalah lahirnya Budi Utomo yang merupakan perkumpulan kaum terpelajar. Perkumpulan ini merupakan bentuk dari studie club, perkumpulan sosial ekonomi dan organisasi pendidikan. Setelah Budi Utomo lahir, muncullah dua organisasi yang disebut-sebut sebagai partai politik pertama di Indonesia, yaitu Serekat Islam dan Indiche Partij. Munculnya kedua organisasi tersebut merupakan ancaman bagi Budi Utomo, karena banyak anggotanya yang pindah ke kedua organisasi tersebut. Semenjak itulah Budi Utomo mulai mengarah pada kegiatan politik.

Setelah ketiga organisasi tersebut, muncul juga organisasi ISDV yang lahir pada tahun 1914 didirikan oleh orang belanda di Semarang. Pendirian ISDV adalah usaha untuk memasukkan paham Maxisme di Indonesia. Pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV mengubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia. Semaun dan Darsono yang dulunya merupakan tokoh Partai Setikat Islam menjabat sebagai Ketua dan Wakil Ketua PKI. 

Perpecahan terjadi ditubuh Sarekat Islam yang memecah partai tersebut menjadi dua golongan yaitu Sarekat Islam Putih dan Sarekat Islam Merah. Sarekat Islam gerakannya lebih dititikberatkan dalam bidang memajukan gerakan perekonomian rakyat dan keislaman sesuai dengan nama Sarekat Islam. Berbeda dengan Budi Utomo, Sarekat Islam gerakannya lebih revolusioner dan nasionaistis.

Seiring berjalannya waktu, partai politik terus mengalami perkembangan. Perkembangan partai politik tersebut disebabkan oleh perkembangan demokrasi di berbagai negara di dunia. Menurut Phule, faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi partai politik adalah: (1) the electoral dimension; (2) the interest of the party constituency; (3) party organization; (4) the party sistem; (5) policy formulation (program dan ideologi); (6) policy implementation. Perkembangan partai poltik tersebut bisa dari segi ideologi, keanggotaan, orientasi, dan program kerja partai. Perubahan yang terjadi pada partai politik ini menimbulkan lahirnya berbagai macam model atau tipologi partai politik. 

Terdapat tiga teori asal mula terbentuknya partai politik yang dikemukakan oleh Lapalombara dan Weiner, yaitu: (1) Teori kelembagaan, yang melihat adanya hubungan antara parlemen awal dengan timbulnya partai politik; (2) teori situasi historik yang melihat timbulnya partai politik sebagai upaya suatu sistem politik untuk mengatasi krisis yang ditimbulkan dengan perubahan masyarsakat secara luas; (3) teori pembangunan yang melihat timbulnya partai politik sebagai produk modenisasi sosial ekonomi.

Referensi:
1. Ramlan Subakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007), hlm. 113
2. Kacung Marijan, Sistem Politik Indonesia, Konsoliasi Demokrasi pasca orde Baru, (Jakarta: Prenanda Media Group, 2010), hlm. 60.
3. G.J. Wollhoff, Pengantar Ilmu Hukim Tatanegara Republik Indonesia, ( Jakarta: Timun Mas NV, 1955), hlm. 54
4. M. Rusli Karim, Perjalanan Partai Politik di Indonesia, Sebuah Potret Pasang Surut, (Jakarta: Rajawali Press, 1983), hlm. 19-20