Monday, October 31, 2022

Resep Ayam penyet cabe ijo

 Resep Ayam penyet cabe ijo



Bahan bahan :

Stg kg ayam

Jeruk limau

Garam

Minyak goreng

Bahan ulek :

1 ons cabe ijo keriting (kl ga suka pedes boleh seperlunya aja)

5 buah cabe rawit domba

5 siung bawang merah

1 siung bawang putih

1 buah tomat hijau uk sedang (boleh ganti merah kl ga ada hijau)

Cara memasak :

Untuk ayam saya sudah di ungkep / bumbuin yerlebih dahulu ya. Untuk resep ayam ungkepnya ada di postingan sebelumnya ya .

Goreng ayam terlebih dahulu, goreng hingga kecoklatan matang ya, tp jgn terlalu kering ya.

Lalu goreng terlebih dahulu bumbu uleknya sebentar saja ya, jika sudah angkat masukan ke cobek ya. Tambah garam stg sdt saja, atau seseuai selera, ulek hingga semua terulek ya. Kasar jg gpp, jgn terlalu halus jg ya. Beri perasan jeruk limau jika sudah pas rasanya. Lalu masukan ayam yg sudah di goreng sebelumnya, penyet penyet di atas cobeknya ya, sajikan dengan nasi panas. Selamat mencoba ☺👌

Thursday, October 27, 2022

Resep Nuget Ayam Sayur

 Resep Nuget Ayam Sayur



Bikin Lebih Sehat Hemat & Dapet Bnyak 😄

(Bisa di jual kembali)


Bahan Nuget

1. 1/2kg daging ayam (blender halus)

2. 2 butir telor

3. 4 sendok makan terigu

4. 3 bawang putih (blender bersama ayam)

5. 1 bngkus masako ( bisa di tambah garam jika kurang asin )

6. bwang daun + wortel iris tipis

7. merica (boleh pake boleh tidak)


Bahan Celupan :

1. 1 buah telor

2. 1 gelas air

3. 4 sendok terigu

Campur semua,bisa dikira2 jangan terlalu ecer/kental.


Bahan Baluran :

Tepung panir/tepung roti secukup nya


Cara Buat: 

Campur semua bahan nuget jadi satu, siap kan wadah plastik, olesi dengan minyak terlebih dahulu. Masukan adonan ke wadah plastik, kukus kira2 15 mnt, sampai matang.

Dinginkan lalu potong2 sesuai selera.

Lalu Masukan nuget ke bahan celupan, balurkan ke tepung panir. Lakukan smpe selesai. 

Selamat mencoba...

Wednesday, October 26, 2022

Makalah Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme

 

Makalah Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, Oktober 2022

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah VOC dibubarkan, terjadilah perubahan penting dalam sistem pemerintahan di tanah Hindia Belanda. Pembaruan sistem pemerintahan ini terutama dilakukan oleh Daendels. Namun sistem pemerintahan yang baru itu dapat dilembagakan dan dilaksanakan secara nyata pada zaman pemerintahan Raffles. Sistem pemerintahan yang baru itu bersifat dualistis, yakni ada pemerintahan Eropa dan ada pemerintahan pribumi (sekalipun harus tunduk pada penguasa Eropa). Di samping itu, sebenarnya ada kelompok Timur Asing yang kedudukannya setara dengan pribumi. Dalam hal ini para pangreh praja direpresentasikan dalam pemerintahan pribumi. Namun penguasa kolonial sangat menentukan sistem pergantian kekuasaan pemerintahan pribumi.

Sementara itu sejak pemerintahan Daendels, pembaruan di bidang pendidikan di Hindia Belanda juga mulai dilakukan. Awalnya hanya ditujukan untuk kepentingan tertentu dan kalangan tertentu. Namun sejak Politik Etis bergulir, para bumiputra Hindia Belanda pun turut mengenyam pendidikan ala barat. Pada masa selanjutnya, hal ini menjadi bumerang bagi Belanda karena pendidikan tersebut justru melahirkan elite lokal yang menaruh perhatian besar pada semangat nasionalisme.

penjajahan Barat memiliki implikasi terhadap perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Di samping perkembangan pendidikan persekolahan (pendidikan modern) juga menggerakkan semangat nasionalisme. Munculnya semangat nasionalisme dan cinta tanah air, sebenarnya sudah muncul setelah Indonesia ini dijajah dan digerogoti oleh kekuatan kolonialisme dan imperialisme. Timbullah berbagai bentuk perlawanan dan pergerakan kebangsaan. Hal ini terjadi karena kondisi sosial ekonomi rakyat yang semakin memprihatinkan akibat dari penindasan kaum penjajah, kekejaman kolonialisme dan imperialisme Eropa. 

B. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di bidang politik dan struktur pemerintahan?

2. Bagaimana dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi?

3. Bagaimana dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di bidang sosial-budaya?

4. Bagaimana dampak perkembangan kolonialisme dan imperialisme di bidang pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik dan Struktur Pemerintahan

Dalam bidang politik, para penguasa penjajahan Barat terutama Belanda melakukan kebijakan yang sangat ketat dan cenderung menindas. Pemerintah kolonial menjalankan politik memecah belah atau devide et impera. Tidak hanya politik memecah belah, tetapi juga disertai dengan tipu muslihat yang cenderung menghalalkan segala cara sehingga melanggar norma-norma kemanusiaan. Misalnya pura-pura mengajak perundingan damai tetapi malah ditangkap (penangkapan Pangeran Diponegoro), pura-pura diajak berunding tetapi malah dibunuh (pembunuhan Sultan Khaerun/Hairun). Secara politik martabat rakyat Indonesia jatuh dan menjadi tidak berdaulat. Rakyat Indonesia juga menjadi kelompok masyarakat kelas tiga setelah kelompok orang-orang barat (penjajah) dan kelompok orang-orang timur asing.

Berangkat dari politik memecah belah dan praktik-praktik tipu muslihat itu, kekuatan kolonial Belanda terus memperluas wilayah kekuasaannya. Penguasa kolonial juga selalu campur tangan dalam pergantian kekuasaan di lingkungan kerajaan/pemerintahan pribumi. Penguasa-penguasa pribumi/lokal dan rakyatnya kemudian menjadi bawahan penjajah. Hal ini dapat menimbulkan sikap rendah diri di kalangan rakyat. Beberapa penguasa pribumi mulai tidak memperhatikan rakyatnya.

Perlu disadari bahwa masa sebelum penjajahan dan sebelum terjadi intervensi politik para penguasa kolonial, berkembang sistem kerajaan. Kerajaan ini berkembang sendiri-sendiri di berbagai daerah. Tetapi seperti telah disinggung di depan bahwa pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels, telah dilakukan pembaruan bidang politik dan administrasi pemerintahan. Daendels telah membagi wilayah kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia/Hindia 

Belanda di Jawa dibagi menjadi sembilan prefektur dan terbagi dalam 30 regentschap (kabupaten). Setiap prefektur diangkat seorang pejabat kepala pemerintahan yang disebut dengan prefek. Seorang pejabat prefek ini diangkat dari orang Eropa. Kemudian setiap regentschap/kabupaten dikepalai oleh seorang regent atau bupati yang berasal dari kaum pribumi. Namun, status bupati sampai dengan camat (yang disebut priayi) sepenuhnya menjadi pegawai negeri (binnenland bestuur) baru terwujud setelah diterapkannya sistem Tanam Paksa pada pertengahan 1850-an.

Setiap bupati ini merupakan pegawai pemerintah yang digaji. Dengan demikian, para bupati ini telah kehilangan hak jabatan yang diwariskan secara turun temurun. Setiap prefek diberikan kekuasaan yang besar dan ditugasi untuk memperketat pengawasan administratif dan keuangan terhadap para penguasa pribumi. Ruang gerak para penguasa pribumi semakin sempit. Kewibawaan yang berusaha diciptakannyapun menjadi semu.

Dalam struktur pemerintahan dikenal adanya pemerintahan tertinggi, semacam pemerintahan pusat. Sebagai penguasa tertinggi adalah gubernur jenderal. Di tingkat pusat ini juga ada lembaga yang disebut dengan Raad van Indie, tetapi perannya cenderung sebagai dewan penasihat. Dalam pelaksanaan pemerintahan juga dikenal adanya departemen-departemen untuk mengatur pemerintahan secara umum. Beberapa departemen hasil reorganisasi tahun 1866, antara lain ada Departemen Dalam Negeri; Departemen Pendidikan, Agama, dan Kerajinan; Departemen Pekerjaan Umum; Departemen Keuangan; Departemen Urusan Perang; kemudian dibentuk Departemen Kehakiman (1870); Departemen Pertanian (1904), yang disempurnakan menjadi Departemen Pertanian, Industri dan Perdagangan (1911).

Sementara itu, dalam pelaksanaan pemerintahan dalam negeri, sangat jelas adanya dualisme pemerintahan. Ada pemerintahan Eropa (Europees bestuur) dan pemerintahan pribumi (Inlands bestuur). Di lingkungan pemerintahan Eropa ini, terdapat pejabat wilayah yang paling tinggi yakni residen. Ia memimpin wilayah keresidenan. Di seluruh Jawa-Madura terbagi menjadi 20 keresidenan. Begitu juga di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau bagian timur juga dibagi dalam wilayah keresidenan-keresidenan, tetapi jumlahnya relatif kecil. Di bawah residen ada pejabat asisten residen. Asisten residen ini mengepalai suatu wilayah bagian dari keresidenan yang dinamakan afdeling. Di bawah asisten residen masih ada pejabat yang disebut kontrolir (controleur). Ia memimpin wilayah yang dinamakan controle-afdeling.

Selanjutnya yang terkait dengan pemerintahan pribumi, para pejabatnya semua dijabat oleh priayi pribumi. Jenjang tertinggi dalam pemerintahan pribumi adalah seorang regent atau bupati. Ia memimpin sebuah wilayah kabupaten. Seorang bupati ini dibantu oleh seorang pejabat yakni patih. Satu wilayah kabupaten umumnya terbagi menjadi beberapa distrik yang dipimpin oleh seorang wedana. Setiap distrik kemudian terbagi menjadi onderdistrik yang dikepalai seorang asisten wedana atau sekarang camat. Unit paling bawah kemudian ada desa-desa.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles di Hindia Belanda, ia mereformasi pemerintahan pada saat itu. Raffles yang berpandangan liberal mulai menghapus ikatan feodal dalam masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa yang sudah terbiasa hidup dalam adat-istiadat dan ikatan feodal yang kuat dipaksa untuk mengikuti sistem birokrasi baru. Karena itu, dari para penguasa pribumi seperti raja, bupati, hingga kepala desa harus mengikuti sistem pemerintahan dan birokrasi yang baru. Dalam hal ini pemerintah pusat dapat langsung berhubungan dengan rakyat tanpa perantara penguasa lokal. Sebenarnya pekerjaan ini sudah diawali oleh Daendels, sehingga Raffles tinggal melanjutkan saja. Pembaruan yang dilakukan Raffles juga menyangkut struktur pemerintahan dan peradilan.

Pada masa pemerintahan Raffles, bupati sebagai penguasa lokal harus dijauhkan dari otonomi yang menguntungkan diri sendiri. Seorang bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah di bawah seorang residen. W. Daendels memberikan istilah itu dengan prefek atau landrost. Raffles kemudian membagi Jawa menjadi 16 keresidenan. Tiap keresidenan dikepalai oleh seorang residen dan dibantu oleh beberapa asisten residen. Pembaruan yang dilakukan Raffles ini bertujuan untuk melakukan transformasi sistem pemerintahan Jawa, yaitu menggantikan sistem tradisional Jawa yang bersifat patrimonial menuju sistem pemerintahan modern yang rasional.

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sistem pemerintahan Raffles diperbaiki kembali. Di samping itu untuk menyatukan seluruh wilayah Hindia Belanda yang masih berbentuk kerajaan-kerajaan, pemerintah Kolonial Belanda melakukan politik pasifikasi kewilayahan di Aceh, Sumatera Barat, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku, dan Papua. Penyatuan seluruh wilayah Hindia Belanda ini baru berhasil sekitar tahun 1905. Bersatunya Hindia Belanda ini dikenal dengan Pax Neerlandica masa setelah itu, wilayah Hindia Belanda telah stabil di bawah kekuasaan Hindia Belanda. Wilayah inilah setelah proklamasi menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

B. Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Ekonomi


Pada masa pemerintahan Daendels, perubahan sistem pemerintahan telah membawa pada perubahan sistem perekonomian tradisional. Dalam sistem modern, tanah-tanah milik raja berubah statusnya menjadi tanah milik pemerintah kolonial. Dalam masa pemerintahan kolonial, mencari uang dan mengumpulkan kekayaan menjadi tujuan utama. Uang dan kekayaan mereka kumpulkan untuk membiayai keperluan pemerintahan yang sedang berlangsung saat itu. Untuk mendapatkan uang pemerintah kolonial memperolehnya dari penjual hasil bumi dari para petani berupa pajak. Petani pun harus menjual hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan.

Panarukan, dibuka pada masa Daendels memerintah Hindia Belanda. Jalan itu dibangun hampir di seluruh Pulau Jawa sebagai sarana pertahanan untuk menghadapi Inggris. Jalan yang dibangun itu menembus sebagian hutan dan gunung untuk menghindari rawa-rawa antara Jakarta dan Cirebon. Pembangunan jalan itu terkait dengan masalah politik yang sedang menimpa pemerintah, seperti masalah keuangan, ancaman Inggris, pemberontakan Banten dan Cirebon, serta banyak musuh-musuh Daendels. Tindakan Daendels ini mendapat pujian dari menteri penjajahan. Karena dengan pembangunan jalan itu maka akan mengurangi pengeluaran pemerintahan.

Pembangunan jalan sepanjang 1.000 km itu dilakukan dengan kerja rodi. Meskipun dibangun dengan kerja rodi, jalan itu berguna untuk memakmurkan pedalaman Jawa sebagai konsekuensi yang teratur. Menurut Daendels, jalan itu membawa keuntungan bagi penduduk setempat dengan semakin ramainya perdagangan. Meskipun jalan pos ini membawa perkembangan daerah yang dilaluinya, namun kritik pedas kepada Daendels dilontarkan karena pembangunan jalan itu telah merenggut ribuan nyawa manusia.
Pada masa Raffles terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah dari tanah raja dan penguasa lokal ke pemerintah. Ini berarti pemerintah mempunyai kewenangan untuk menyewakan tanah. Perubahan dari sistem kepemilikan tanah inilah yang menyebabkan pula terjadinya perubahan hubungan antara raja dan kawulanya, yaitu dari patron-client menjadi hubungan-hubungan yang bersifat komersial. Adanya penyewaan tanah ini berarti pemerintah mendapatkan pajak tanah, dan kas pemerintah pun terisi.

Dengan demikian pelaku ekonomi adalah pihak swasta. Sistem ini telah membuka kemerdekaan ekonomi yang didukung oleh kepastian hukum usaha. Perdagangan bebas pun mulai dilakukan. Dalam kaitannya dengan ini, bila perdagangan bebas dilakukan maka kemakmuran rakyat akan tumbuh dengan sendirinya. Sejak itulah sistem kegiatan ekonomi uang di desa-desa Jawa dan daerah lain di Hindia Belanda yang telah lama dikenal dengan sistem ekonomi swadaya berubah menjadi sistem ekonomi komersial.

Setelah pemerintah Raffles berakhir, diganti dengan pemerintahan Hindia Belanda ekonomi uang terus berkembang, dan kegiatan perdagangan pun semakin luas. Perkembangan ini didukung oleh perkembangan di bidang perbankan. Sejak tahun 1828 era perbankan modern masuk ke Hindia Belanda. Pada masa itu De Javasche Bank, didirikan di Batavia pada tanggal 24 Januari 1828. Kemudian menyusul berdiri bank-bank lainnya seperti Nederlands Handels Maatschappij, De Nationale Handels Bank dan Escompto Bank. Selain itu juga berkembang bank-bank lain yang berasal dari Inggris, Australia, dan Cina. Bahkan juga ada juga bank milik pribumi yaitu Bank Desa, Lumbung Desa. 

Dampak lain dari pemerintahan kolonial adalah munculnya kota-kota baru yang ditandai dengan adanya jaringan transportasi berupa jalur-jalur kereta api dari Jakarta ke Bogor, dan kereta api di Pulau Jawa dan lain sebagainya. Pada tahun 1840, muncul penyelidikan tentang pembangun jalur kereta api yang menghubungkan dari Surabaya lewat Solo ke Yogyakarta hingga ke Priyangan. Pada September 1895, Jaringan kereta api Semarang-Cirebon terbangun. Jaringan kereta api juga dibangun di Sumatera. Perusahaan Zuid Sumatera Staatsramwegen membangun jaringan di Lampung sepanjang 62 km dan Palembang sepanjang 152 km yang telah beroperasi 1917. Di Sumatera Barat, sejak 1833 telah dibangun kereta api, begitu juga di Aceh. Di samping itu, jalur transportasi darat membawa banyak perkembangan dalam bidang perekonomian.

Munculnya pelabuhan-pelabuhan membawa pengaruh pada perkembangan perdagangan. Terbentuknya jaringan kereta api yang terhubung ke pelabuhan-pelabuhan sehingga pelabuhan-pelabuhan di Hindia Belanda mulai tersambung pula, karena didukung munculnya angkutan kapal laut.

Perkembangan ekonomi juga didukung oleh munculnya kemajuan komunikasi dan transportasi. Pada 1746, kantor pos pertama didirikan di Batavia. Hal ini mengalami kemajuan lagi setelah Daendels membangun jalan pos yang menghubungkan di wilayah Pulau Jawa. Terhubungnya jaringan kereta api dan jalan pos telah mempercepat pengiriman surat lewat pos, sehingga informasi semakin berkembang cepat. Di Sumatera pelayanan pos dilakukan dengan mobil, misalnya di Palembang, Pantai Timur Sumatera dan Aceh. Pelayanan telegrap dimulai sejak 1855, sehingga informasi semakin cepat sampai. Sistem ekonomi kapitalis mulai bangkit dengan ditandai oleh masyarakat Indonesia yang mulai mengenal beberapa jenis tanaman perkebunan yang menjadi bahan ekspor di pasar dunia. 

C. Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial-Budaya

Penjajahan bangsa Barat di Indonesia secara tegas telah menerapkan kehidupan yang diskriminatif. Orang-orang Barat memandang bahwa mereka yang berkulit putih sebagai kelompok yang kelas I, kaum Timur Asing sebagai kelas II, dan kaum pribumi dipandang sebagai masyarakat kelas III, kelas yang paling rendah. Hal ini membawa konsekuensi bahwa budayanya juga dipandang paling rendah. Pandangan ini sengaja untuk menjatuhkan martabat bangsa Indonesia yang memang sedang terjajah.

Memang bangsa Barat ini ingin memberantas budaya feodal. Terbukti Belanda berhasil menggeser hak-hak istimewa para penguasa pribumi. Para penguasa pribumi, telah kehilangan statusnya sebagai bangsawan yang sangat dihormati oleh rakyatnya. Mereka telah ditempatkan sebagai pegawai pemerintah kolonial, sehingga tidak memiliki hak-hak istimewa kebangsawanannya. Status dan hak-hak istimewanya justru diambil oleh Belanda. Masyarakat Indonesia harus menghormati secara berlebihan kepada penguasa kolonial. Harus diakui dengan adanya dominasi orang-orang Barat di Indonesia telah menanamkan nilai-nilai budaya yang umumnya kurang sesuai dengan nilai- nilai budaya bangsa Indonesia. Bahkan perkembangan westernisasi budaya yang cenderung dipaksakan juga telah menggeser nilai-nilai budaya keindonesiaan.

Semangat persatuan, hidup dalam suasana kekerabatan, nilai-nilai gotong royong, nilai-nilai kesantunan, unggah-ungguh atau budi pekerti luhur yang dikembangkan di lingkungan kraton yang juga ditiru oleh masyarakat mulai bergeser. Bahkan yang menyedihkan dengan alasan modernisasi, para penguasa Barat tidak mau tahu tentang tradisi atau norma-norma, termasuk nilai halal dan haram dalam Islam, misalnya dengan budaya minum-minuman keras (menjadi mabuk-mabukan), berangkat dari dansa kemudian mengarah kepada pergaulan laki-laki dan perempuan yang cenderung tanpa batas. Oleh karena itu, di lingkungan masyarakat beragama Islam, kaum kolonial yang menjajah Indonesia dikatakan sebagai orang-orang kafir.

Kedatangan dan dominasi bangsa-bangsa Barat juga telah membawa pengaruh semakin intensifnya perkembangan agama Kristen. Hal ini tentu sejenak menimbulkan culture shock di kalangan masyarakat muslim di Indonesia. Namun dalam perkembangannya mampu beradaptasi sehingga menambah khazanah keragaman di Indonesia. Kemudian pada zaman pemerintahan Raffles, perkembangan ilmu pengetahuan, sejarah dan budaya, khususnya di Jawa, mendapatkan perhatian khusus.

Melalui bukunya yang berjudul History of Java, buku tersebut memuat berbagai aspek sosial dan budaya di Pulau Jawa. Ada juga buku karya William Marsden yang berjudul History of Sumatera. Pemerhati budaya nusantara ternyata cukup banyak selain Raffles dan William Marsden terdapat pula menteri pemerintahan Batavia, yakni Crawfurd. Ia menulis buku History of the East Indian Arcipelago dalam tiga jilid. Buku itu sangat penuh rasa kemanusiaan serta membakar ketidakadilan yang diderita oleh penduduk.

Pada akhir abad XIX, Van Kol yang menjadi juru bicara sosialis Belanda melancarkan kritik terhadap keadaan Hindia Belanda yang semakin merosot. Ia menyatakan selama satu abad lebih pemerintah mengambil keuntungan dari penghasilan rakyat, tetapi tidak ada satu persen pun yang dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat Hindia Belanda. Di samping itu, Van Deventer pada tahun 1899, menulis dalam judul “Hutang Kehormatan”. Dalam tulisan tersebut ia menganjurkan adanya politik balas budi (politik etis) yang berisi pendidikan, irigasi, dan imigrasi/transmigrasi.

D. Dampak Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Pendidikan

Awal abad ke-20, politik kolonial memasuki babak baru. Dimulailah era Politik Etis yang dipimpin oleh Menteri Jajahan Alexander W.F. Idenburg yang kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1909-1916). Ada tiga program Politik Etis, yaitu irigasi, edukasi, dan transmigrasi. Adanya Politik Etis membawa pengaruh besar terhadap perubahan arah kebijakan politik negeri Belanda atas negeri jajahan. Pada era itu pula muncul simbol baru yaitu “kemajuan”. Dunia mulai bergerak dan berbagai kehidupan pun mulai mengalami perubahan. Pembangunan infrastruktur mulai diperhatikan dengan adanya jalur kereta api Jawa-Madura. Di Batavia lambang kemajuan ditunjukkan dengan adanya trem listrik yang mulai beroperasi pada awal masa itu. Dalam bidang pertanian pemerintah kolonial memberikan perhatiannya pada bidang pemenuhan kebutuhan pangan dengan membangun irigasi. Di samping itu, pemerintah juga melakukan emigrasi sebagai tenaga kerja murah di perkebunan-perkebunan daerah di Sumatera.

Hal yang sangat penting untuk mendukung simbol kemajuan itu maka dalam era Politik Etis ini dikembangkan program pendidikan. Pendidikan ini ternyata tidak hanya untuk orang-orang Belanda tetapi juga diperuntukkan kepada kaum pribumi, tetapi dengan persyaratan-persyaratan tertentu. Suasana dan simbol kemajuan melalui program pendidikan ini juga didukung oleh adanya surat-surat R.A. Kartini kepada sahabatnya Ny. R.M. Abendanon di Belanda, yang merupakan inspirasi bagi kaum etis pada saat itu. Semangat era etis adalah kemajuan menuju modernitas. Perluasan pendidikan gaya barat adalah tanda resmi dari bentuk Politik Etis itu. Pendidikan itu tidak saja menghasilkan tenaga kerja yang diperlukan oleh negara, tetapi juga pada sektor swasta Belanda.

Dalam bidang pendidikan meskipun dampaknya sangat kecil kepada penduduk pribumi, tetapi membawa dampak pada tumbuhnya sekolah-sekolah. Pada tahun 1900, tercatat sebanyak 169 Eurepese Lagree School (ELS) di seluruh Hindia Belanda. Dari sekolah ini murid-murid dapat melanjutkan pelajaran ke STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) ke Batavia atau Hoogeree Burgelijk School (HBS). Di samping itu juga dikenal sekolah OSVIA (sekolah calon pegawai) yang berjumlah enam buah.

Untuk memperluas program pendidikan maka keberadaan sekolah guru sangat diperlukan. Dikembangkan sekolah guru. Sebenarnya Sekolah Guru atau Kweekkschool sudah dibuka pada tahun 1852 di Solo. Berkembanglah pendidikan di Indonesia sejak jenjang pendidikan dasar seperti Hollands Inlandse School (HIS) kemudian Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Untuk kelanjutan pendidikannya kemudian dibuka sekolah menengah yang disebut Algemene Middelbare School (AMS), juga ada sekolah Hogere Burger School (HBS). Kemudian khusus untuk kaum pribumi disediakan “Sekolah Kelas Satu” yang murid-muridnya berasal dari anak-anak golongan atas yang nanti akan menjadi pegawai, dan kemudian rakyat pada umumnya disediakan “Sekolah Kelas Dua” yang di Jawa dikenal dengan “Sekolah Ongko Loro”.

Bagi para pemuda aktivis banyak yang bersekolah di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) yang berpusat di Batavia. Sekolah ini sering disebut dengan “Sekolah Dokter Jawa” Dari sekolah ini lahir beberapa tokoh pergerakan kebangsaan. Memang harus diakui, meskipun penduduk pribumi yang dapat bersekolah sangat sedikit, namun keberadaan sekolah itu telah menumbuhkan kesadaran di kalangan pribumi akan pentingnya pendidikan. Hal ini mempercepat proses modernisasi dan munculnya kaum terpelajar yang akan membawa pada kesadaran nasionalisme.

Munculnya kaum terpelajar itu mendorong munculnya surat kabar, seperti, Pewarta Priayi yang dikelola oleh R.M. Tjokroadikoesoemo. Juga koran-koran lain, seperti Surat kabar De Preanger Bode (1885) di Bandung, Deli Courant (1884) di Sumatera Timur, Makassarsche Courant (1902) di Sulawesi, Bromartani (1855) di Surakarta, Bintang Hindia (1902) yang dikelola oleh Abdul Rivai, membawa pencerahan di kalangan pribumi. Dari berbagai informasi yang ada di surat kabar inilah lambat laun kesadaran akan pentingnya persamaan, kemerdekaan terus menyebar ke kalangan terpelajar di seluruh wilayah Hindia Belanda. Berkat informasi yang berkembang inilah kaum terpelajar terus melakukan dialog dan berdebat tentang masa depan tanah kelahirannya sehingga kesadaran pentingnya kemerdekaan terus berkembang dari waktu ke waktu yang puncaknya adalah adanya kesadaran untuk menjadi satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa adalah Indonesia pada 28 Oktober 1928.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebijakan penjajah yang cenderung menindas dan intervensi politik di lingkungan istana kerajaan, telah menempatkan penguasa lokal menjadi bawahan Belanda. Rakyat menjadi rendah diri. Penjajahan orang Eropa di Indonesia telah mengenalkan birokrasi pemerintahan. Rakyat hidup semakin menderita bahkan timbul kemiskinan akibat dari kebijakan monopoli, tanam paksa, beban pajak dan kerja rodi. Penguasa lokal menjadi bawahan kolonial sehingga banyak yang tidak memperhatikan rakyatnya.

Mulai diperkenalkan sistem ekonomi uang, untuk menggantikan sistem perekonomian tradisional. Mulai dikenal tanaman-tanaman yang laku di pasar dunia dan dibangunnya sarana prasarana pertanian dan perkebunan, sarana dan prasarana transportasi kereta api. Pada masa penjajahan Belanda telah diperkenalkan dan ditetapkan batas wilayah, termasuk wilayah Hindia Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Indonesia.

Kebijakan penjajah Belanda cenderung diskriminatif, sehingga terjadi perbedaan kelas dalam masyarakat, ada kelas atau golongan pertama orang kulit putih, golongan kedua orang timur asing, golongan ketiga orang Indonesia (kulit sawo matang). Dalam mengendalikan rakyat dan mendapatkan keuntungan. Penguasa Belanda memanfaatkan kultur feodal yang sudah ada.

Pada masa Raffles, ilmu pengetahuan, sejarah dan budaya terutama Jawa mendapat perhatian khusus. Setelah diterapkan Politik Etis pendidikan di tanah Hindia Belanda berkembang, termasuk kaum bumiputera mendapat kesempatan bersekolah. Berkembangnya pendidikan yang diikuti kaum bumiputera telah melahirkan kaum terpelajar yang kemudian mendorong gerakan nasionalisme di Indonesia yang kemudian ikut mendorong lahirnya Sumpah Pemuda.

B. Saran

Mempelajari sejarah perkembangan kolonialisme dan imperialisme di Indonesia akan memberikan penyadaran dan memberikan pelajaran dan sekaligus peringatan.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik dkk. 1978. Manusia dalam Kemelut Sejarah. Jakarta: LP3ES.

Adam, Ahmat. 2003. Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan. Jakarta: Hasta Mitra.

Bachtiar, Harsya W., Peter B.R. Carey, Onghokham. 2009. Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie dan Nasionalisme. Jakarta: Komunitas Bambu.

Bernard H. M, Vlekke. 1944. Nusantara: a History of the East Indian Archipelago. Massachusetts: Harvard University Press.

Boomgaard, Peter dan Janneke van Dijk. 2001. Het Indie Boek. Zwolle: Waanders Drukkers.

Elson, R. E.. 2009. The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Margana, Sri dan Widya Fitrianingsih (ed.). 2010. Sejarah Indonesia: Perspektif Lokal dan Global. Yogyakarta: Ombak.

Nasution (1995). Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.





Tuesday, October 25, 2022

AYAM BAKAR TALIWANG

 AYAM BAKAR TALIWANG




Bahan utama ⬇️

- 1 ekor ayam (Kampung / pejantan / negri)


Bumbu halus ⬇️

- 10 cabe keriting

- 3 cabe rawit

- 10 bawang merah

- 4 bawang putih

- 1 ruas jari kencur

- Terasi bakar secukupnya (aku pakai 1 buah terasi yg bentuknya bulet2 kayak koin itu)


Bumbu tidak halus ⬇️

- 2 batang serai di geprek

- 2 buah daun salam

- 3 buah daun jeruk

- Secukupnya gula merah

- 1 bungkus santan kara (aku pakai 1 bungkus kara yg segitiga warna hijau yaa)

- Garam secukupnya

- Kecap manis secukupnya


Cara memasak ⬇️


1. Ayam dibersihkan, kemudian ayam di balurkan dengan jeruk nipis.


2. Tumis semua bumbu halus dan tidak halus, kecuali santan.


3. Masukan ayam


4. Tambahkan air secukupnya untuk mengungkep ayam, lalu masukan santan. Jika suka kecap manis, juga boleh ditambahkan kecap manis.


5. Bolak balik ayam hingga terungkep dengan sempurna, matang di dalam dan hingga bumbu mengental.


6. Siapkan bakaran, dan bakar ayam, rajin2 dioles yaa dengan bumbu sisa ungkepan, supaya makin gurih luar dalaaam.


Note : Untuk yang suka tomat, bs juga dimasukan 1 buah tomat di bumbu halus yaa.

Semangat memasaaaakkkk!!

Resep Ayam dan Tempe Ungkep

 ⁣⁣RESEP ⁣⁣⁣AYAM & TEMPE UNGKEP⁣



By. @siska_dewi_lestari .⁣

BAHAN :⁣

- 750 gram ayam, bersihkan dan potong⁣

- 1 papan tempe, potong-potong⁣

- 3 lembar daun salam⁣

- 1 batang serai, memarkan⁣

- 60 ml santan kental instan⁣

- gula dan garam secukupnya⁣

- 600 ml air/secukupnya⁣

BUMBU HALUS :⁣

- 3 siung bawang putih⁣

- 3 cm kunyit⁣

- 1 sdt ketumbar⁣

- 3 bh kemiri⁣

.⁣

CARA MEMBUAT :⁣

1. Letakkan potongan ayam dan tempe pada panci, masukkan bumbu halus, santan, daun salam, gula, garam, serai dan air sampai tenggelam.⁣

2. Campur rata, masak dg api sedang menuju kecil (🤔😁) sampai matang dan air menyusut.⁣

3. Saat matang, matikan api. Biarkan dulu 20 menit, baru pisahkan antara ayam dg sisa air ungkepannya. Hal ini membuat bumbu semakin meresap.⁣

4. Ayam dan tempe bisa disimpan dalam wadah tertutup, simpan dalam kulkas dan saat ingin makan bs digoreng.⁣

5. Bisa juga dibakar/grill dengan cara memberi olesan kecap campur margarin saat membakarnya.⁣

6. Sisa air ungkepan bisa digunakan untuk kremesan jika ingin membuatnya

Sunday, May 8, 2022

MAKALAH ETIKA BISNIS PERUSAHAAN

 MAKALAH ETIKA BISNIS PERUSAHAAN

Oleh: Nur'aini, Melia & Anis Fathonah

BAB I

PENDAHULUAN


LATAR BALAKANG


Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian moralitas. Sedangkan moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan. Meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan utamanya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat. 

Etika seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktifitas manusia yang disengaja, dan karena bisnis aktivitas manusia yang disengaja, etika juga hendaknya berperan dalam bisnis.

Argument lain berpandangan bahwa, aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksist kecuali orang yang terlibat dalam bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis merupakan aktifitas kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan prilaku eksis.

Dalam masyarakat tanpa etika, ketidakpercayaan dan kepentingan diri yang tidak terbatas akan menciptakan “perang antar manusia terhadap manusia lain”, dan dalam situasi seperti itu hidup akan menjadi “kotor, brutal, dan dangkal”. Karenanya dalam masyarakat seperti itu, tidak mungkin dapat melakukan aktivitas bisnis, dan bisnis akan hancur. 

RUMUSAN MASALAH


Apa pengertian dari etika bisnis ?

Bagaimana etika bisnis dalam perusahaan ?

Apa saja tujuan etika bisnis ?

Bagaimana ruang lingkup etika bisnis ?

Bagaimana prinsip-prinsip etika bisnis ?

Apa manfaat etika bisnis ?

Apa Kendala-kendala Dalam Pencapaian Tujuan Etika Bisnis ?

TUJUAN 

Untuk mengetahui mengenai etika dalam berbisnis serta penerapannya dalam kegiatan bisnis perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN


Pengertian Etika Bisnis


Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan  bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum. Berikut ini beberapa pengertian etika bisnis menurut para ahli :

Zimmerer (1996:20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.

Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin (2000:80), etika bisnis adalah istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan perilaku dari etika seseorang manajer atau karyawan suatu organisasi.

Etika Bisnis Dalam Perusahaan 


Sekarang kalangan bisnis sudah memiliki kesadaran akan pentingnya Etika Bisnis dalam operasi bisnis. Bahkan dalam perkembangannya Etika Bisnis tidak lagi menjadi beban yang terpaksa harus dilaksanakan perusahan melainkan sudah menjadi salah satu strategy pengembangan perusahaan. Karena Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya untuk “memaksimumkan kesejahteraan si pemilik dalam rentang waktu jangka panjang melalui aktivitas penjualan barang dan/atau jasa. Contoh nyata akan manfaat etika bisnis sebagai strategy pengembangan perusahaan misalnya Company Social Responsibility dianggap dapat memberikan keuntungan pada perusahaan dalam bentuk profitabilitas, kinerja financial yang lebih kokoh, menurunkan resiko bentrok dengan lingkungan sekitar, meningkatkan reputasi perusahaan, dll.

Contoh kasus etika bisnis di bidang peternakan yakni usaha peternakan ayam negeri atau broiler mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan karena tingginya permintaan masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak ayam broiler tersebut. Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis.

Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang ikut mencemari lingkungan. banyaknya peternakan ayam yang berada di lingkungan masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. Masyarakat banyak mengeluhkan dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya.

Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran lingkungan masyarakat di sekitar lokasi peternakan tersebut. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya membawa penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1) yang pada saat tahun 2008 lagi sedang gempar-gemparnya. Oleh karena itu, peternak ayam negeri atau broiler harus memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya mencari keuntungan semata namun juga harus menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar peternakan.

Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan pupuk untuk tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara berkala agar tidak timbul banyak lalat & penyakit.

Tujuan Etika Bisnis


Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.

Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis. Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan yang kotor, licik, dan tipu muslihat. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya
Etika bisnis merupakan etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. 

Sebagai cabang filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia dan peraturan-peraturan yang mempunyai profesi di bidang bisnis dan manajemen. Oleh karena itu, etika bisnis dapat dilihat sebagai usaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dibidang hubungan ekonomi antar manusia. 

Secara terperinci, Richard T.de George menyebut bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:

Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi-prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.

Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis, tetapi juga metaetika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisais atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.

Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.

Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.

Sasaran dan Ruang Lingkup Etika Bisnis


Setelah melihat penting dan sangat diperlukanya etika bisnis, ada baiknya jika kita tinjau lebih lanjut  apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Sampai saat ini ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok yang harus diperhatikan supaya tujuan dari etika bisnis bisa tercapai, yaitu:

Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis.

Menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut. Etik bisnis mengajak masyarakat luas, entah sebagai kartawan, konsumen, atau pemakai aset umum lainnya yan gberkaitan dengan kegiatan bisnis, untuk sadar dan berjuang menuntut haknya atau paling kurang agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh kegiatan bisnis pihak mana pun.

Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barang kali lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis berbicara mengenai monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktek-praktek semacamnya yang akan sangatmempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan juga baik tidaknya praktek bisnis dalam sebuah negara.

Prinsip-prinsip Etika Bisnis.


Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha. Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :

Prinsip Otonomi 

Sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

Prinsip Kejujuran 

Terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

Prinsip Keadilan 

Menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.

Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) 

Menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip Integritas Moral, Terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Manfaat Etika Bisnis Bagi Perusahaan


Etika bisnis tentunya memiliki manfaat tersendiri bagi perusahaan. Apabila perusahaan mengaplikasikan etika bisnis secara optimal dan terus menerus, maka perusahaan tersebut akan mendapatkan beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:

Perusahaan jadi lebih terpercaya

Dengan etika bisnis ini, perusahaan dapat menunjukkan bahwa perusahaan mereka selalu jujur dan tidak pernah menipu pelanggannya. Adanya kepercayaan dari konsumen, perusahaan akan dinilai loyal dalam melakukan bisnis mereka dengan konsumen. Pada akhirnya, konsumen akan merekomendasikan perusahaan Anda sebagai perusahaan yang dapat dipercaya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Meningkatkan reputasi perusahaan

Perusahaan yang memperhatikan etika bisnis dapat membantu untuk meningkatkan citra positif mereka dipasar dan masyarakat. Tentunya hal ini dapat mendatangkan pelanggan baru melalui sistem pemasaran ‘mouth to mouth’ alias mulut ke mulut.

Menciptakan budaya perusahaan yang khas

Penerapan etika bisnis di dalam perusahaan akan menciptakan dan membentuk budaya perusahaan yang khas dan membuat keunggulan dalam perusahaan itu. Dengan terbentuknya budaya yang khas ini akan menciptakan kontribusi pada nilai dan norma yang berlaku pada perusahaan. Dengan adanya hal tersebut, etika bisnis dapat membantu untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.

Perusahaan dapat beradaptasi terhadap perubahan

Karyawan yang memiliki etika bisnis ditempat kerja merupakan kunci utama dari kesuksesan perusahaan. Mereka akan memiliki pemahaman, dapat dipercaya, dapat diandalkan, memiliki motivasi, perhatian dan juga bertanggung jawab dengan beradapatasi dengan segala posisi dan pekerjaan yang diberikan kepada mereka.

Pada saat perusahaan mengalami kekurangan karyawan karena beberapa karyawan meninggalkan perusahaan karena perubahan, maka karyawan yang memiliki etika bisnis dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas perubahan tersebut. Mereka akan berusaha untuk memaksimalkan pekerjaan mereka.

Menumbuhkan produktivitas dan kerja tim

Manfaat etika bisnis selanjutnya adalah menyelaraskan perilaku karyawan dengan nilai-nilai etika utama yang di sukai oleh tim manajemen. Biasanya, di dalam lingkungan perusahaan akan selalu benturan antara nilai-nilai yang disukai oleh karyawan dengan nilai perilaku di lingkungan kerja.

Dengan adanya perhatian terhadap etika bsinis maka akan tercipta dialog antar karyawan dan juga membangun keterbukaan, integritas dan unsur-unsur penting lainnya yang dapat memperkuat tim di tempat kerja.

Terhindar dari masalah hukum

Di dalam perusahaan terkadang tim manajemen tergoda untuk mengambil jalan pintas untuk memaksimalkan laba seperti melanggar aturan pemerintah atau mengabaikan keselamatan kerja karyawan. Hal ini bisa membuat perusahaan bisa terlibat dalam masalah hukum denda dari pemerintah. Citra yang negatif ini dapat menyebabkan kerusakan pada reputasi perusahaan yang tentunya dampaknya melebihi nilai dari biaya hukuman atau denda.

Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu untuk menjaga standar etika bisnis dan meluangkan waktu untuk melatih setiap orang didalam perusahaan untu berperilaku dan beretika dengan baik.

Perlindungan dan jaminan aset

Ketika karyawan Anda memiliki lingkungan kerja yang etis dan perilaku yang etis di tempat kerja maka biaya operasional perusahaan akan berkurang karena mereka menyadari tugas dan tanggung jawab mereka terhadap perusahaan.

Mereka akan menyadari bahwa mereka tidak boleh melakukan perusakan terhadap peralatan atau mesin yang telah diberikan kepada mereka karena mereka peralatan tersebut sangat berharga bagi perusahaan. Dan mereka juga menyadari bahwa perusakan terhadap aset perusahaan merupakan tindakan yang salah sehingga mereka akan merawatnya dan bekerja secara sistematis.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka panjang maupun jangka menengah karena :

Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.

1. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

2. Melindungi prinsip kebebasan berniaga

3. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan.
 
Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya. Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :

1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

2. Memperkuat sistem pengawasan

3.Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan. Keuntungan adalah hal yang pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu-satunya, sebagaimana dianut pandangan bisnis yang ideal. Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang buruk. Bahkan secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Karena :

Keuntungan memungkinkan perusahaan bertahan dalam usaha bisnisnya.

Tanpa memeperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang produktif demi memacu pertumbuhan ekonomi yang menjamin kemakmuran nasional.

Keuntungan memungkinkan perusahaan tidak hanya bertahan melainkan juga dapat menghidupi karyawan-karyawannya bahkan pada tingkat dan taraf hidup yang lebih baik.
Ada beberapa argumen yang dapat diajukan disini untuk menunjukkan bahwa justru demi memperoleh keuntungan etika sangat dibutuhkan , sangat relevan, dan mempunyai tempat yang sangat strategis dalam bisnis`dewasa ini.

Pertama, dalam bisnis modern dewasa ini, para pelaku bisnis dituntut menjadi orang-orang profesional di bidangnya.
Kedua dalam persaingan bisnis yang ketat para pelaku bisnis modern sangat sadar bahwa konsumen adalah benar-benar raja. Karena itu hal yang paling pokok untuk bisa untung dan bertahan dalam pasar penuh persaingan adalah sejauh mana suatu perusahaan bisa merebut dan mempertahankan kepercayaan konsumen.

Ketiga, dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang bersifat netral tak berpihak tetapi efektif menjaga agar kepentingan dan hak semua pemerintah dijamin, para pelaku bisnis berusaha sebisa mungkin untuk menghindari campur tangan pemerintah, yang baginya akan sangat merugikan kelangsungan bisnisnya. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menjalankan bisnisnya bisnisnya secara secara baik dan etis yaitu dengan menjalankan bisnis sedemikian rupa tanpa secara sengaja merugikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya.

Keempat, perusahaan-perusahaan modern juga semakin menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang siap untuk eksploitasi demi mengeruk keuntunga yang sebesar-besarnya. Justru sebaliknya, karyawan semakin dianggap sebagai subjek utama dari bisnis suatu perusahaan yang sangat menentukan berhasil tidaknya, bertahan tidaknya perusahaan tersebut.

Bisnis sangat berkaitan dengan etika bahkan sangat mengandalkan etika. Dengan kata lain, bisnis memang punya etika dan karena itu etika bisnis memang relevan untuk dibicarakan. Argumen mengenai keterkaitan antara tujuan bisnis dan mencari keuntungan dan etika memperlihatkan bahwa dalam iklim bisnis yang terbuka dan bebas, perusahaan yang menjalankan bisnisnya secara baik dan etis, yaitu perusahaan yang memperhatikan hak dan kepentingan semua pihak yang terkait dengan bisnisnya, akan berhasil dan bertahan dalam kegiatan bisnisnya.

Kendala-kendala Dalam Pencapaian Tujuan Etika Bisnis


1. Standar moral para pelaku bisnis pada umumnya masih lemah.

2. Banyak di antara pelaku bisnis yang lebih suka menempuh jalan pintas, bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan etika bisnis, seperti memalsukan campuran, timbangan, ukuran, menjual barang yang kadaluwarsa, dan memanipulasi laporan keuangan.

3. Banyak perusahaan yang mengalami konflik kepentingan.

Konflik kepentingan ini muncul karena adanya ketidaksesuaian antara nilai pribadi yang dianutnya atau antara peraturan yang berlaku dengan tujuan yang hendak dicapainya, atau konflik antara nilai pribadi yang dianutnya dengan praktik bisnis yang dilakukan oleh sebagian besar perusahaan lainnya, atau antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan masyarakat. Orang-orang yang kurang teguh standar moralnya bisa jadi akan gagal karena mereka mengejar tujuan dengan mengabaikan peraturan.

4. Situasi politik dan ekonomi yang belum stabil.

Hal ini diperkeruh oleh banyaknya sandiwara politik yang dimainkan oleh para elit politik, yang di satu sisi membingungkan masyarakat luas dan di sisi lainnya memberi kesempatan bagi pihak yang mencari dukungan elit politik guna keberhasilan usaha bisnisnya. Situasi ekonomi yang buruk tidak jarang menimbulkan spekulasi untuk memanfaatkan peluang guna memperoleh keuntungan tanpa menghiraukan akibatnya.

5. Lemahnya penegakan hukum.

Banyak orang yang sudah divonis bersalah di pengadilan bisa bebas berkeliaran dan tetap memangku jabatannya di pemerintahan. Kondisi ini mempersulit upaya untuk memotivasi pelaku bisnis menegakkan norma-norma etika.

6. Belum ada organisasi profesi bisnis dan manajemen untuk menegakkan kode etik bisnis dan manajemen. Organisasi seperti KADIN beserta asosiasi perusahaan di bawahnya belum secara khusus menangani penyusunan dan penegakkan kode etik bisnis dan manajemen.


BAB III

PENUTUP


Kesimpulan


Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya  informasi  saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis. 

Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik. 

Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini  tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.


DAFTAR PUSTAKA


Ahmad, Mustaq, 2001. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Badroen, Faishal dkk, 2007. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta : Kencana

Karim, Adiwarman, 2001. Ekonomi Islam, Suatu Kajian Ekonomi Makro. Jakarta: IIIT Indonesia

Karim, M. Rusli, 1992. Berbagai Aspek Ekonomi Islam. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana

Raharjo, M. Dawam, 1995. Etika Bisnis Menghadapi Globalisasi. Jakarta : LP3ES

Suseno, Franz Magnis, 1994. Etika Bisnis : dasar Dan Aplikasinya. Jakarta : Gramedia

Taufik Abdullah, 1982. Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES

Zubair, Achmad Charris, 1995. Kuliah  Etika. Jakarta : Rajawali Press

Sunday, January 16, 2022

yamaha indonesia Virtual Launching-Yamaha Fazzio Hybrid-Connected,Color Up Your Life!



Yamaha FAZZIO Hybrid-Connected hadir dengan desain yang fresh, simple dan modern bagi Generasi Muda masa kini untuk mengekspresikan keunikan gayanya masing-masing. 



Selain itu, Yamaha FAZZIO Hybrid-Connected memiliki fitur yang smart & teknologi modern melalui mesin Blue Core Hybrid & Yamaha Motorcycle Connect yang mengkoneksikan sepeda motor dengan smartphone pada aplikasi Y-Connect.https://www.instagram.com/tv/CY0UvQeIYV3/?utm_medium=copy_link

Yamaha FAZZIO Hybrid-Connected tersedia dengan dua varian tipe,yaitu FAZZIO LUX & FAZZIO NEO. Untuk tipe LUX Version hadir dalam dua pilihan warna spesial, yaitu Prestige Silver and Matte Black.Sedangkan tipe NEO hadir dalam 4 pilihan warna menarik, yaitu Cyan, Red, Beige & Black.







Untuk informasi lebih lanjut kunjungi website resmi Yamaha Indonesia di https://yamaha-motor.co.id/product/fazzio/atau kunjungi dealer resmi Yamaha terdekat.

#Yamahalndonesia #SemakinDiDepan

#FazzioHybridConnected #YamahaFazzio #ClassyYamaha #BleucoreHybrid #ColorUpYourLife